Hidup di Bandung
Kehangatan dan kenyamanan mengantarkan mereka untuk menetap atau hanya sekedar singgah di Kota Kembang ini. Cuaca yang relatif stabil berpayung keberadaan suhu udara dengan rentang 18° sampai 26° celcius. Suasana yang teduh dan menenangkan mendukung aktivitas intelektual dan kreativitas, menjadikannya rumah bagi universitas, sekolah, serta berbagai komunitas riset dan seni.
Keseimbangan terukir dengan adanya peradaban tata kota dan hamparan alam yang menjadikan kota ini jauh lebih memudahkan mereka menciptakan ruang beraktivitas baik intelektual dan kreativitas. Terdukung dengan keberadaan dengan wisata sejarah, alam, kemajuan zaman dan fasilitas yang ada.
Bandung bukan hanya dikenal bentang alam dan kehangatan suasananya, tetapi juga melalui keberagaman rumah ibadah yang menjadi destinasi spiritual. Berlokasi 1,5 sampai dengan 3 kilo meter dari masjid As Salman dan Al Latief yang merupakan pusat kajian anak muda, ini menjadi satu dari alasan adanya pertumbuhan nilai-nilai keislaman yang masif. Selain dari itu, Masjid Raya Al Jabbar, Masjid Raya Bandung, Masjid Lautze 2 Bandung, Gereja Katedral Santo Petrus, Vihara Satya Budhi, dan Pura Agung Wira Loka Natha. Keberadaan rumah-rumah ibadah ini menegaskan bahwa Bandung adalah kota dengan wajah spiritual yang beragam, harmonis, dan penuh nilai sejarah.
Keberadaan stasiun kereta, terminal dan integrasi kendaraan jarak dekat menjadikan Bandung sebagai kota yang tidak menyulitkan siapa saja yang mengunjunginya. Dengan menempuh durasi 5 sampai 10 menit, mahasiswa sudah bisa sampai di Stasiun Bandung. Tidak jauh dari kampus utama, di Taman Radio kita sudah dapat menggunakan fasilitas bus Trans Pasundan dengan jurusan Leuwi Panjang. Stasiun Kereta Api Bandung, Stasiun Kereta Cepat, Terminal hadir bagi mereka perantau dan menyambut langkah-langkah yang panjang. Keberadaan angkot, bus Trans Pasundan dan Gojek menyambungkan mereka pada langkah-langkah di Bandung.
Guna mencukupi kebutuhan dan keinginan masyarakatnya, Bandung tumbuh bersinergi memajukan produk Ekonomi Kreatif mulai dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sampai produk-produk ternama. Balubur Town Square sebagai pusat pusat perbelanjaan bertingkat yang simpel dengan toko pakaian tradisional & pujasera indoor/outdoor. Tidak jauh dari itu juga, hadir dengan kesediaan Mall 23 Paskal, Paris Van Java sebagai pasar modern, mereka yang menginginkan orisinalitas bisa berkunjung dan melancong di sepanjang jalan Trunojoyo, jl re. martadinata yang masih berada di pusat kota dan temukan produk-produk fashion karya anak bangsa.
Bandung dikenal dengan ragam kuliner yang tidak hanya lezat, tetapi juga terjamin kehalalannya. Setiap hidangan hadir dengan cita rasa yang akrab di lidah, menyajikan kenyamanan bagi siapa pun yang mencicipinya. Tidak jauh dari Unisba, kita bisa menemukan pusat kuliner Saparua. Berkunjunglah ke Braga atau Lengkong Kecil Night Street Food, jika tidak keduanya mereka yang datang bisa tetap dengan mudah mencicipi berbagai sajian dari setiap sudut kota. Fasilitas kantin deret yang sudah ada sejak dulu serta kantin serambi uzma menjadi fasilitas khusus bagi mahasiswa Unisba.
